Thursday, May 16, 2013

It's About Time..

Jika hidup adalah sebuah pilihan, lalu bagaimana hal nya dengan cinta?

When you decided to step away from the one you love and after a month, he/she still doesn't show any reactions, or trying to catch you back..does it mean he/she doesn't love you back or does it mean that he/she decided to accept and "honor" your decision?

It's been a month already..
dan di titik ini, aku gak tau apakah aku harus melangkah pergi, atau berharap dia akan mengejarku untuk kembali? atau..apakah aku harus berlari kembali ke dia?

Have you ever seen "The Vow", a movie inspired by a true story..there's a part where the main actor said to the main actress.. 
"How do you look at the one you love and tell yourself it's time to walk away?"

honestly? i don't know how..
because normally, we don't walk away from the one we love..

this month could have been our 33rd months anniversary..but he might not even care or notice about it..
he probably already forgot everything we had gone through during 32 months of our relationships..
while for me..everything still feel like yesterday..the moment when we met for the first time..our first kiss..our getaways together..everything.. oh god, I'd do anything to have all those moments with him all over again.. :(

tapi mungkin saat ini dia sedang benci"nya ama aku karena mengambil keputusan seperti itu..hanya saja ada satu hal yang dia  perlu ketahui dan pahami, yaitu bahwa I didn't do it because I'm out of love..not because i don't love him anymore..but I did it because I love him way too much..more than everything..dan sejujurnya, dia bisa berbuat sesuatu untuk mencegah segala sesuatunya, tapi dia lebih memilih untuk diam..as always..

selama ini aku gak pernah setuju dengan apa yang dikatakan bahwa terkadang cinta tidak harus memiliki..karena hal itu akan lah amat sangat menyakitkan untuk dilalui.
tapi sekarang ini jalan itulah yang sedang aku lewati..

buat dia, mungkin dalam pandangannya aku adalah seseorang yang berada jauh di luar jangkauannya.
i still remembered..di minggu" awal kami bersama, dia pernah bercerita tentang seseorang dari masa kuliahnya..seseorang yang menurut dia tidak pernah berani dia jadikan lebih dari sekedar teman karena orang tersebut berada "jauh di atasnya"..dan pada waktu itu aku bertanya bagaimana hal nya dengan aku?
dia jawab bahwa kali ini dia akan berusaha dan gak akan membiarkan aku pergi dari hidupnya..

namun semuanya adalah semu..dan hanya ada di angan-angan belaka..
memang terkadang atau bahkan sering kali, aku bisa merasakan rasa kecewa dan frustasi dalam dirinya karena terus"an mengecewakan aku..tapi keadaan takkan pernah berubah jika bukan dia sendiri yang berusaha merubah segala sesuatunya..
aku berusaha sekali untuk mengerti dia, kesibukannya, dan berbagai alasan demi alasan lain yang selama ini dia berikan..tapi sekalipun dia tidak pernah berusaha mengerti akan kebutuhanku..kebutuhan akan cinta, perhatian dan waktunya..

Here's another quote from the movie "The Vow", it is when the mother of the main female role confronted by her daughter about not leaving the father/her husband when she found out that he's having an affair with her own daughter's friend..she said..
"I chose to stay with him for all the things he's done right; not the one thing he's done wrong. I chose to forgive him"

and I believe for the same reason, I chose to always forgive him and stay with him..
aku melihat dia..memujanya lebih dari kesalahan-kesalahan yang pernah dia perbuat..
dan karenanya, some people said that i am blinded by love for not being able to see that he might not love me back..or love me as much as i love him..

But actually here's the thing, how do you measure it?

Ada sebuah kutipan bagus dari sebuah film (lagi) berjudul "Valentine's Day", it said.. 
"When you love someone, you love all of them... you gotta love everything about them, not just the good things but the bad things too. The things that you find lovable and the things you don't."

Sejak dari awal, aku memutuskan untuk menerima dia sebagaimana adanya dan mungkin aku memang terlalu berkomitmen untuk bersikap sabar dalam menghadapinya, dan berusaha belajar telaten dalam mengerti dirinya..

Di awal hubungan kami, dia pernah menyuruhku pergi dan menemukan seseorang yang lain..karena aku terus'an menanyakan kenapa dia mulai tidak pernah telpon, dan mulai jarang berbicara kepadaku..
pada waktu itu, apa yang dia katakan kepadaku adalah "kalau kamu gak bisa hubungan jarak jauh, lebih baik kamu pergi dan cari orang lain yang bisa membuatmu lebih bahagia"
and what i told him at that time was.."it will take a lot more than just your job to push me away from you"

and i have proven to him..that it took a lot more than just his job to push me away from him..
cinta dan perasaan sayangku kepada dia mampu membuatku berdiri dan bertahan bersamanya selama ini..

banyak yang bertanya..kenapa aku bersikeras untuk mempertahankan seseorang yang bahkan sedikitpun tidak mau berusaha untukku?
aku tau dalam opini mereka, aku sudah melakukan terlalu banyak hal untuk seseorang yang sepertinya tidak pernah berniat untuk melakukan suatu hal pun untukku..
dan orang luar mereka memang terkadang melihat hal-hal yang tak bisa kita lihat dari sudut pandang kita sendiri, namun mereka juga tidak bisa mengerti apa yang kita rasakan bukan?

Bersamanya, aku miliki kembali mimpi yang ingin aku wujudkan menjadi suatu kenyataan.
Bersamanya, aku punya tujuan yang ingin aku capai dalam hidup.
Kepadanya, aku jatuh cinta..dan hatiku berada dalam genggamannya..

I can keep writing about how much i love him..atau tentang betapa selama ini aku udah berusaha semampuku..semaksimal mungkin untuk memahaminya dan menerima dia apa adanya..tapi setelah satu bulan berlalu, rasanya segala sesuatunya hanyalah sia-sia belaka.
dan di tengah-tengah keputusasaan karena mengharap sesuatu yang mungkin tak akan pernah terjadi..maybe it's about time untuk melanjutkan perjalanan dan terus melangkah dalam hidup..walau sesedih apapun itu..

It's not that i don't love him or don't care about him anymore..
It's not that i want to give up on my relationship with him..
I love him..more than he'll ever know..
Aku terima dia sebagaimana adanya dia.. 

namun sebagai seorang pasangan, aku juga mempunyai kebutuhan akan dirinya..
dan ironisnya, dalam hal itu lah dia tidak bisa memahami/mengerti diriku dan berusaha untukku..
aku bisa memahami rasa frustasinya..perasaan yang mungkin timbul dalam dirinya karena tak pernah bisa memenuhi apa yang menjadi permintaanku kepadanya selama ini (terlepas dari ada atau tidak usaha dari dirinya..)

lalu jika aku bisa memahami itu..kenapa aku harus tetap memilih untuk  melepasnya pergi? yang jelas jawabnya bukan karena aku sudah lelah menghadapi dirinya..

sebagai seorang pasangan..apakah kita sanggup melihat pasangan kita merasa tak bahagia? 

dalam hal ini, aku merasa dia tak bahagia bersamaku.. 
karena apabila seseorang merasa bahagia bersama pasangannya, hanya ada satu hal yang ingin dilakukannya yaitu selalu bersama dengan pasangannya..(not literally always together..bukan dalam arti harafiah "selalu bersama" tapi dalam artian senang melakukan hal-hal bersama dengan pasangannya..atau suka untuk menghabiskan waktu bersama)

aku menghargai usahanya selama ini untuk memenuhi permintaan-permintaanku.. 
tapi usaha demi usaha yang dia lakukan seakan menumpuk menjadi satu rasa frustasi dalam dirinya karena apa yang dia janjikan/katakan kepadaku tidak pernah terlaksana..

apa yang terjadi di hari itu..perkataannya mencerminkan rasa frustasi itu.
dan dari situ aku sadar, bahwa akan lebih mudah untuk dia apabila aku melepasnya pergi dan menyingkir pergi dari kehidupan dia..

untuk sesaat memang aku berpikir bahwa seorang pria harus bisa dipegang perkataannya.
jika untuk hal-hal yang kecil saja, dia sulit untuk memenuhinya..lalu bagaimana dengan hal-hal yang jauh lebih besar..semisalnya masa depan kami?

tapi apa yang menjadi penyebab sesungguhnya adalah..hari itu aku sadar bahwa aku ini ibarat sebuah pilar penghalang..aku berdiri di antara dia dan kehidupannya..
aku memang pernah bertanya kepadanya..bahkan sering..dimanakah letakku dalam kehidupan dia? yang tentunya tidak pernah dia jawab..(klo ditanya hal gituan selalu cuma diem) 
waktu itu aku bertanya karena aku merasa bahwa aku tidak pernah mendapatkan prioritas dalam kehidupannya..aku hanya bisa memiliki dia seutuhnya untuk aku pada saat aku bertemu dengan dia..(itupun kadang masih dibagi ama kerjaan..plus futsal ama temen-temen kantor)

Hidup sudah cukup berat untuk dijalani tanpa perlu ditambah dengan seorang pasangan yang harus membuatnya memilih mana yang lebih penting..
- sang pasangan atau teman"nya ?
- sang pasangan atau main futsal ?
- sang pasangan atau game online ?
dan masih banyak lagi hal yang harus dia pilih antara sang pasangan atau hal-hal tersebut..

padahal aku gak pernah melarang dia untuk berteman dengan siapa saja..memang ada beberapa yang menurutku hanya memberikan pengaruh buruk untuknya, namun aku tidak pernah bilang kalau tidak boleh berteman..aku hanya bilang "tidak suka".

aku juga gak pernah melarangnya main dengan teman"nya..hanya saja ketika setiap kali harus dikalahkan dengan futsal..apa yang harus aku lakukan?
aku juga gak pernah melarangnya main game online..aku hanya berkata "selama belum dapat kerja, gak boleh main game online"
dia mau ngeband? aku jg gk ngelarang..aku dukung sepenuhnya..
dia mau kerja? ya silahkan..
karena menurutku seharusnya dia bisa tau dengan sendirinya apa yang harus dilakukannya sebagai seorang pasangan..
 
hasilnya? aku tidak punya tempat dalam hidupnya..
dan ketika aku mulai meminta waktu dan perhatiannya..disitulah mungkin rasa frustasi dalam dirinya mulai muncul..
dia mulai mencari kesalahanku sebagai seorang pacar yang ribet..atau mulai menyalahkan diri sendiri.

Tak pernah ada kata mudah ketika kita harus melepas seseorang yang kita sayang dan cinta pergi dari hidup kita..tapi mengetahui bahwa dia akan jauh lebih bahagia tanpa kehadiran kita dalam hidupnya adalah cukup untuk membuat kita kuat terus melangkah.

There's a question..what if he asked me to come back and stay..?
that..i don't know how to answer..yet.

what I know now is I can't hug him anymore, aku sudah tak bisa lagi menciumnya..mengusap keningnya..tidur dalam pelukannya..dan sakit rasanya ketika teringat seluruh kenangan yang ada..masa-masa bahagia bersamanya..

I still love him as much as I always do..tapi tahu bahwa dia akan lebih bahagia tanpa kehadiranku dalam hidupnya..aku tahu bahwa aku harus merelakannya dan melangkah pergi dari kehidupannya.

“I finally understood what true love meant...love meant that you care for another person's happiness more than your own, no matter how painful the choices you face might be.”
Nicholas Sparks, Dear John  

Kepada waktu, aku menyerahkan hati dan perasaan ini..
Kepada Tuhan, aku berdoa yang terbaik untuknya karena hanya itu satu-satunya cara yang tersisa untukku dalam hal mencintainya dan menyayanginya..


"In our time together, you claimed a special place in heart, one I'll carry with me forever and that no one can ever replace.." 


I love you Harry Suprapto..
 

thank you for everything..
thank you for the best 32 months in my life..
thank you for teaching me how to be strong..
thank you for love..

and forgive me..
for being different..
for failing you.. 
for not being able to be the perfect one for you.. 



Saturday, May 11, 2013

Head Vs. Heart

Do you know what makes it harder to walk away from someone you love?
Jawabannya adalah:
1. Ketika kamu tahu bahwa dia yang kamu cinta tidak akan berbuat sesuatu untuk mencegahmu pergi.
2. Ketika hatimu mulai berontak dan menyuruhmu untuk berbalik dan kembali.

Yep..i'm having the battle now..the head versus the heart.

I can't deny that i still love him, want him and need him with my whole heart..
tapi sudah 2 minggu berlalu..hampir 3 minggu sekarang..dan aku mulai teringat apa yang terjadi pada agustus tahun lalu. Waktu itu dia marah dan memutuskan untuk berkata "sudah cukup sampai disini" dan dia gak mau berbicara ama aku selama 2 minggu.
Bedanya, waktu itu setiap hari aku berusaha untuk memperjuangkan hubunganku dan dia untuk dapat kembali seperti semula. oh well, actually setiap kali dia marah, and said that it's over and then he will keep himself in silence..and then i will always tried to make him talking to me again..

My heart keeps telling me to talk to him..to change my mind..to get him back and give our relationship another chance..and my head fights the idea with all those bad memories..but I don't want it..i don't want to remember him in bad ways :'(
semua hal buruk yang pernah terjadi antara aku dan dia selama ini selalu teratasi dengan segala kenangan indah dan bahagia yang aku miliki bersama dengan dia.. kenangan-kenangan itu seakan menghapus segala sesuatu yang buruk yang pernah ada.. and i want to keep it that way..

there's a voice in my head that keeps saying "if he wants you, then he'd do what he gotta do to make you his..he'll fight for you..he'll do everything he could to keep you by his side..just like what you've done all this time"

I know sometimes i was being irrational..terlalu bertahan dengan dia. 
there are a lot of reasons for me to give up on him and left..but i always chose to fight and stay..
insane huh? willingly to stay in love to someone who might not love you back or at least might not love you as much as you thought.
But when it comes to love, aren't we all crazy and irrational?

Dia selalu berkata bahwa dia gak pantas buat aku, kalau dia itu hanya bisa jadi beban buat aku dan berbagai hal lainnya yang intinya underestimate himself..
i always try to encourage him that he's a lot better than what he thought of himself..but it's not easy to change someone's mindset.
there are times that i think that maybe it's not that he underestimates himself..but maybe it's more because he just doesn't wanna try to do better. seperti misalnya, dia selalu bilang kalau dia sudah terlalu banyak mengecewakan dan menyakiti aku, tapi setiap kali, setiap waktu dan setiap saat, dia berbuat hal yang sama..and yes, still..i stick by his side.

Sometimes i wonder..he said that he loves me much but then he did all those things.
why?? dunno..i guess only God and he know the answer..karena kalau menurutku, mungkin apa yang ada di aku masih kurang cukup untuk membuat dia mau berusaha mencoba untuk berubah untukku.

actually, the last time we got back together and lately, i always told him that it takes two to make the relationship working.
I told him that i don't wanna be alone in this relationship. aku gak sanggup kalau aku harus seorang diri berusaha mempertahankan hubungan kami..dan yang terakhir when i told him that i want him to fight for me coz i've been fighting for him like hell, he answered "let's fight" tapi setelah itu kondisi juga sepertinya gak berubah..he still can't make time for me.

sebenernya sih sudah sejak awal jadian problemnya ya itu aja..dia gk bisa (atau gk mau?) mengatur waktunya..
walau aku sepenuhnya mengerti dia dengan segala aktifitas dan kesibukan dia..tapi sejak awal juga aku sudah minta dari dia for a good time-management, and his commitment to do it.
result? zero..
did he even tried? i don't know..but on his side, he might say that he tried..

yaa..aku tau dengan kondisiku yang seperti ini..aku jauh dari kata menarik.
Ditambah dengan jarak yang ada, tentunya akan lebih menyenangkan menghabiskan waktu dengan mereka yang ada secara nyata untuknya ketimbang aku yang 95% gak lebih dari sekedar bayangan dalam hidup dia.

Jadi faktanya, bukan dia yang gak cukup baik buat aku..tapi kayanya aku yg gak pantas mendapatkan segala usahanya kan? karena selama ini aku sudah tunjukkan ke dia kalau untukku dia adalah lebih dari apa yang slalu dia katakan ke aku.

selalu mudah untuk dia mengacuhkanku..tapi gak pernah mudah untuk aku ngacuhin dia..
mudah untuk dia diemin aku, tapi gak pernah mudah buat aku diemin dia..

o god..i think i'm gonna go insaaaannnnneeeeeeeeeee!!
selama ini hati selalu menang..ketika logika diadu dengan perasaan, aku selalu milih berpihak pada perasaan dan mengaburkan segala logika yang ada.
it's has always been a very brutal battle..when it comes to head versus heart..
dan karena kali ini aku pada akhirnya membiarkan logika dan pikiranku yang menang, i think this time my head keep my heart on short leash..supaya gak kabur lari kembali.

as i wrote on my previous blog, kalau saja aku mau terus berjalan dan tidak mempermasalahkan hal yang terjadi sabtu itu, aku percaya semuanya akan baik" saja..
tapi..dia juga pasti akan mengulang hal yang sama seperti yang selama ini dia lakuin.

andai saja dia mengerti perasaanku ini sedikiiittttttttt saja..dan dia mau berusaha sedikiiiiiiiittttttt saja.. :(

toh aku gak pernah minta ini itu dari dia..yang aku minta cuma waktu dan perhatiannya..
tapi mungkin memang hal yang terkesan sederhana adalah hal yang tersulit untuk diberikan..mungkin lebih mudah untuk seseorang membelikan pasangannya berbagai barang berharga, daripada memberikan sebagian waktu, perhatian dan kasih sayang serta cintanya untuk seseorang yang mencintainya.
mungkin akan lebih mudah jika aku menuntut sesuatu hal yg lebih memiliki wujud secara materi, seperti kado, boneka, atau yang lainnya.

hati dan perasaannya adalah sebuah misteri bagiku.
i never get to know what's inside..i can only guess and assume which mostly brought us into a fight. :(

sometimes i can't even tell whether or not he really loves me :( karena sering kali aku merasa bahwa cinta ini bertepuk sebelah tangan dengannya..dan aku gak tau alasan mengapa dia ada bersamaku..

loving him isn't easy..it's tough..
but letting him go and walking away is a lot more difficult and tougher to do :(

dan beberapa teman bertanya..kenapa? kenapa aku masih terus saja berharap pada seseorang yang jelas selama ini terus"an ngecewain aku, dan berbuat berbagai macam hal menyakitkan lainnya?
honeslty? jujur aku gak tau kenapa aku mencintai dia sampai sedalam dan sejauh ini..
aku tau dia gak sempurna..nobody's perfect in this world..dan aku tetap sayang dan cinta dia dengan sepenuh dan segenap hati..
but love doesn't need a reason, does it? all i know is that he made me fall in love with him..dan hanya dia yang bisa membuatku berusaha sekeras ini dan berjalan sejauh ini dalam sebuah hubungan..
dan aku gak pernah menyesal sedikit pun menghabiskan waktuku bersama dia..setiap kali kami bersama, i enjoyed every second and minutes..

andai..ya..andai saja dia bisa mengerti rasa ini.. :(
dengan dia..segala hukum normalitas itu gk berlaku..
aku gak bisa menggenggamnya terlalu erat, namun ketika aku melonggarkan genggamanku pun dia tetap terbang meninggalkan aku..
aku gak pernah bisa menerima alasan dia yang selalu berkata  bahwa dia gk pantas untukku, dan bahwa aku seharusnya mendapatkan seseorang yang lebih baik dari dia..namun pertanyaanku yang selama ini aku tanyakan balik  ke dia.. "Why can't you be that person?"
Kalau memang dia cinta..dan sayang..bukankah seharusnya dia berusaha untuk menjagaku sebaik mungkin?
Kalau memang dia cinta dan sayang..dan memang ingin buat aku bahagia..bukankah seharusnya dia berusaha untuk memberiku waktu dan perhatian yang cukup? 

entahlah..hal-hal seperti itu sudah menjadi pertanyaan" yang sering logikaku pertanyakan kepada perasaanku..
"kalau dia begini..lalu kenapa dia lakuin itu? tapi kalau dia begitu..lalu kenapa dia begini?"
it's endless..the questions can keep going on and on and on..without having the answer..

but even though secara logika segala sesuatunya seakan meragukan, hati ini tetap memilih dia..hati ini tetap mencintainya dan hati ini tetap menerima dia sebagaimana dia adanya..hati ini adalah milik dia seutuhnya..

if only he knew..and if only he loves me as much as i do..

bersamanya, aku punya mimpi..impian masa depan yang ingin aku bangun dengannya..walaupun jalan menuju kesana nyaris tak terlihat karena begitu tinggi dan lebarnya tembok dan jurang perbedaan di antara aku dan dia..
dan aku gak pernah ragu sedikitpun atas keinginanku untuk menghabiskan sisa waktuku dengan dia..
tapi..sepertinya tidak demikian halnya dengan dia...
aku gak bisa pungkiri bahwa dia adalah seseorang yang lebih realistis dari pada aku, jadi mungkin sekarang ini..di saat semuanya ini terjadi..dia berpikir bahwa memang ini adalah yang terbaik.

aku gak tau apa yang terbaik untuk aku dan dia..
berpisah dengannya jelas tidak membuatku lebih bahagia dan baik keadaannya..
sering aku bertanya kepada Tuhan, kenapa hatiku harus memilih dia yang berbeda? :(
apakah mungkin ada jalan untukku dan dia? 

people tend to say klo jodoh gak akan lari gunung di kejar..
tapi sejujurnya? gunung memang gak akan beranjak kemana" dan kitalah yang berlari menuju ke gunung itu..

people also tend to say..klo memang milikmu, pasti akan kembali..
it would be nice to know the answer right away..supaya gk perlu nunggu" kan..

Dear God, help me..

Friday, May 10, 2013

One and Half Week After

A newbie here..and in need to vent
Satu setengah minggu sudah berlalu and i start to think it is crazy to give up..
perjuangan untuk bertahan selama hampir 2.5 tahun terkalahkan oleh sebuah permasalahan yang mungkin bagi kebanyakan orang adalah sebuah hal yang sepele, telepon..
Well, unfortunately..aku dan dia bukanlah seperti kebanyakan pasangan pada umumnya dan hubungan kami pun bukanlah sebuah hubungan yang berjalan sebagaimana mestinya sebuah hubungan berjalan.
Aku dan dia datang dari dua dunia yang berbeda..adat dan budaya, kepercayaan dan warna kulit menjadi satu tembok raksasa yang berdiri kokoh di antara aku dan dia, dan jurang yang membentang itu seakan tak mungkin dapat diseberangi.
Seakan tak cukup hanya itu, aku dan dia pun berasal dari kota yang berbeda. Hubungan yang kami jalani pun harus menjadi sebuah hubungan jarak jauh dan tentunya..sambil bermain kucing"an dengan keluarga kami masing".

Perbedaan" itu memang merupakan masalah paling mendasar dalam hubunganku dan dia, namun adalah juga masalah yang paling utama. Tapi selama ini toh gak pernah kami berantem karena hal-hal tersebut..

Lalu dimana letak "gila" nya?

kalau mau tau dimana letak "gila" nya, first you have to imagine being in a relationship dengan seseorang yang super duper acuh dan cuek, yang selalu bersikap "SSG-suka suka gue" dan gak pernah punya waktu buat kamu.
dan jika sudah, jawablah pertanyaan --> "kira-kira butuh waktu berapa lama sampai kamu putusin dia?"

well..kebanyakan cewe gak akan betah punya pasangan seperti itu..
gak pernah telpon, gak pernah nanyain kabar, gak pernah punya waktu/sedikitnya meluangkan waktu untuk pasangannya, kalau diprotes malah marah", dan lain sebagainya..

yang terakhir, aku punya temen..belom ada 1 tahun jadian udah putus..gara" si cowok mulai berubah cuek dan gak perhatian.

but in my case..so far i survived menghadapi semuanya itu..hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan..
he showed the real himself 1 bulan setelah kami jadian..
yeah..i got through a very hard and tough process to understand him..to adapt with him..jadi bisa dibilang i am well fed up with his attitude and personality (both bright and dark side)

setiap kali ada masalah..dia selalu cenderung mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan ketimbang berusaha mencari solusinya dan memperbaiki sikap..dan yes, aku yang selalu crawling back to him..

being disappointed by him is something that i become used to..but when you love someone as truly madly deeply as i love him, you will find that there's always forgiveness..

then why did i chose stop and let go to set him free?

well..to me, he is important..
but am i important to him?

a few days before i made my decision, he said that he's going to call me so that we can spend time together by talking on phone..but what happened was 3 days in a row..tiga hari berturut" batal telpon..
dan di hari ketiga itu when he told me that he's going out for his band session, aku sudah bilang kalau berarti bakal batal lagi dong gak jd telpon..he insisted that he will call..
in the middle of the session, he was still able to send me a picture of him playing drums (yes, he's a drummer) and chat a lil bit on bbm..yet he still said nothing until an hour before the promised time that he will call..he told me that he's gonna be home late..when i asked what time? he said after midnight..because his friend wanted to do the demo tracks (or whatever it is called)
it was saturday night..and i have to wake up early on monday morning for church..and he knew that!!
yes, i was upset..and yes i wanted to get mad at him..but that night, i only said that yea it's ok, i am used to be disappointed, and also when it comes to his friends or me..i never won the 1st place.

the next day, i tried to act cool..sending him bbm about his airtime reload and data package for his phone..
but he said nothing. he only read my messages and said nothing..not even trying to make up about what happened the night before..

pada saat itu aku baru sadar bahwa mungkin semuanya salahku..i created a comfort zone for him..

aku selalu terima segala perlakuan dia, kalau dia salah..aku selalu siap memaafkan.
walaupun hubungan kami berjalan satu arah, dia gk perlu khawatir karena aku pasti akan berusaha semampuku untuk mempertahankan hubungan kami. 
di saat dia bilang gak mampu, aku selalu berusaha untuk menopang dia.
di saat dia mengecewakan aku dan lalu berkata bahwa dia gak bisa buat aku bahagia, aku berusaha memahami keterbatasan dia.
di saat aku berkata ingin pergi, dia tau bahwa aku sendiri yang akan kembali padanya.

aku mau dia berusaha untuk hubungan kami supaya bisa berjalan dan bertahan sampai akhir, tapi mungkin malah aku sendiri yang jadi penyebab kenapa selama ini dia seakan gak ada usaha untuk mempertahankan..

aku korbankan kebutuhanku akan dirinya, so that he can be with his friends or having his own time..

di saat dia menjadi sosok yang penting buat diriku, aku tetaplah seorang asing dalam kehidupannya.
di luar keluarga, aku kenalin dia ke beberapa orang teman yang bisa aku percaya. tapi aku, walaupun aku kenal salah seorang sepupunya, dan beberapa orang temannya, aku sama sekali gak pernah dikenalin ke teman" dengan siapa dia sering jalan bareng. i only know them by photos.
malam itu seharusnya dia bisa berusaha buat nolak temennya..tapi dia lebih memilih untuk sekali lagi mengorbankan aku.

aku dan dia memang berbeda dalam pergaulan..dia punya banyak teman, sementara aku..sebagian besar teman"ku ada di luar kota, jadi bahkan di kota kelahiranku sendiri, aku ini bagaikan pendatang yang gk punya temen.

jika aku dan dia harus nekat di masa depan, bebanku adalah keluarga, i have no social life here..
sedangkan dia..yang harus ditinggalin adalah seluruh kehidupannya..ya keluarga, ya temen, ya kehidupan sosial dia..

dan bukan hanya sekali dua kali saja dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman"nya daripada dengan aku..

walau kalau aku protes, dia selalu bilang "kalau kamu disini, kan aku juga slalu nemenin, walau sebenernya ada temen"/keluarga ada acara". 
how often was that? 
i visited him for like once in every 2-3 months..and only for 2-3 nights..sometimes 4 nights..kalau dibandingin dengan masa dimana aku disini dan dia disana, seharusnya dia gak fair pake hal itu sebagai sebuah alasan atau bahkan bukti bahwa dia sudah mengorbankan waktunya untuk aku..
belum lagi nanti kalau pas aku ngunjungin dia dan di hari itu dia harus kerja..yah klo kerja sih aku gak masalah, tapi kadang nanti pulang kerja masih pake acara futsal ama temen" kantor dulu, sementara akunya bengong di hotel..
and by the time he got back to hotel, he was all tired dan tau" aja gitu aku udah ditinggal tidur..

ada banyak hal yang aku pengen dia untuk bisa mengerti..
hal-hal yang selama ini pengen aku sampaikan ke dia, tapi aku urungkan niat untuk bicara karena aku gak mau berantem ama dia..

apa yang terjadi sebagai penyebab semuanya ini bukanlah hal yang baru buat aku..
seandainya aku mau terus melangkah dengan mengabaikannya seperti biasa ya bisa" saja.
but this time, it was his own words..he made another promise that he can't keep. and that night, he said that lama" dia jadi jengkel dengan dirinya sendiri, karena selalu saja sperti ky gitu.

hal itu membuatku merasa bahwa kehadiranku dalam hidupnya seakan hanya menjadi suatu tambahan permasalahan.
tanpa ada aku, dia gak akan perlu memilih antara kawan atau pasangan.
tanpa ada aku, dia gak perlu mikir bagaimana membagi waktu supaya bisa punya waktu buat aku.
tanpa ada aku, dia mau kemana aja, sama siapa aja..bebas.
tanpa ada aku, dia mau berbuat apa aja, gak akan ada yg nanya" curiga.
tanpa ada aku, dia gak perlu merasa frustasi karena terus"an ngecewain aku.
tanpa ada aku, suatu saat di masa depan nanti dia gak akan perlu membuat keputusan untuk meninggalkan keluarga, teman dan kehidupannya.

it's hard for me to stop because deep inside my heart, i know that my love for him was real and true.
and honestly, i don't want to end it, i still want to go on..and fight for our future together.
tapi jika untuk hal-hal yang sederhana saja dia tidak bisa mulai belajar untuk menempatkan diriku sebagai bagian yang penting dari hidupnya, bagaimana nanti jadinya ketika aku dan dia harus meninggalkan segala sesuatunya dan hidup hanya berdua..hanya memiliki satu sama lain.

sesusah-susahnya belajar mencintai dia apa adanya, ternyata lebih susah lagi melepas dia yang aku cinta dan melangkah pergi.
aku gak benci dia..gak bisa benci karena bahkan pada saat aku benci dan jengkel ama dia sekalipun, aku masih cinta dan sayang dia.
aku tau dia gak akan berusaha untuk merubah keputusanku dan mempertahankan aku supaya tetap tinggal bersamanya.
dan memang sudah terbukti, sejak 1,5 minggu lalu hingga saat ini..dia gak ada bicara sedikitpun ke aku.
and that's why i said that i start to think that it's crazy..
1st - it's crazy karena selama hampir 3 tahun aku bersama dia..dia jatuh, aku siap bantu dia untuk bangkit..dalam segala kesusahan yang dia alami, aku ada bersama dia mendampingi..rasanya aku udah lakuin semua hal seperti yang sering dijadiin quotes tentang sebuah hubungan..tapi semua seperti gak ada artinya buat dia.. yah mungkin apa yang aku perbuat gak cukup atau belum cukup untuk membuat dia mau berusaha berbuat sesuatu untuk mempertahankanku.
2nd - it's crazy karena selama hampir 3 tahun, perjuanganku untuk bertahan..harus aku kalahkan dengan egoku. 
it has never been an easy option for me to make such decision.
what we had was somehow unique..despite the fact that it was an interracial relationship and also a long distance and backstreet kind of relationship.
from the very beginning of our relationship..i know that he doesn't have all those "boyfriend quality"..but still i found love in him. and yes, to me he is my world.

i never lied when i told him that he's the one who has the key to my heart.
but unfortunately, maybe i'm not the one who hold the key to his heart, because it seems i was never good enough for him so that he'll fight for our relationship..and i think that's why i chose to let him go and set him free.
i've trying to stand for his lack of attention, excuses for never make time for me and some other things that seemed to be small stuffs but they're essential to a long distance relationship..for more than 2,5 years..
most girls would say "enough! i'm done with you" and walked away from a guy like him
well as i said above perhaps it was my mistake too..i put too much efforts trying to understand him that it might only create a comfort zone for him.

3rd - and it's crazy karena mungkin seharusnya sejak awal kami tidak bersama..
sering aku bertanya kepada Tuhan, kenapa hatiku harus memilih dia yang beda? apakah ada masa depan itu untuk aku dan dia?
seandainya kami mampu melewati fase ini, dan tiba di saat kami harus berhadapan dengan segala perbedaan itu (keluarga)..mampukah aku dan dia melewatinya?
aku gak mau jadi seperti pasangan" yang bertahun" menjalin hubungan dan pada akhirnya harus pisah juga.

aku gak tau apa yang dia rasakan..apa yang dia pikirkan..apa yang dia ada dalam hati dia saat ini.
yang jelas buat aku kalau mau nurutin hati..ya rasanya sekarang ini udah pengen lari balik ke dia..karena hati ini sudah jadi miliknya.

aku tau kalau aku mungkin pernah berjanji untuk gak akan pernah ninggalin dia..
and i know i'm gonna miss him like hell..
tapi sekali ini aku mau belajar untuk percaya dengan namanya jodoh.
kalau memang dia untukku, aku percaya kami pasti akan menemukan jalan itu kembali.
we did once found our way..

and no matter what happened..
the piggy and the hippo will always live forever in love even though he and i can't have our future life together... :')

 and as for him..close together or far apart, he will always be in my heart..


 

he will always be my baby..<3


originally posted on: http://depiilicious.thoughts.com