Thursday, May 16, 2013

It's About Time..

Jika hidup adalah sebuah pilihan, lalu bagaimana hal nya dengan cinta?

When you decided to step away from the one you love and after a month, he/she still doesn't show any reactions, or trying to catch you back..does it mean he/she doesn't love you back or does it mean that he/she decided to accept and "honor" your decision?

It's been a month already..
dan di titik ini, aku gak tau apakah aku harus melangkah pergi, atau berharap dia akan mengejarku untuk kembali? atau..apakah aku harus berlari kembali ke dia?

Have you ever seen "The Vow", a movie inspired by a true story..there's a part where the main actor said to the main actress.. 
"How do you look at the one you love and tell yourself it's time to walk away?"

honestly? i don't know how..
because normally, we don't walk away from the one we love..

this month could have been our 33rd months anniversary..but he might not even care or notice about it..
he probably already forgot everything we had gone through during 32 months of our relationships..
while for me..everything still feel like yesterday..the moment when we met for the first time..our first kiss..our getaways together..everything.. oh god, I'd do anything to have all those moments with him all over again.. :(

tapi mungkin saat ini dia sedang benci"nya ama aku karena mengambil keputusan seperti itu..hanya saja ada satu hal yang dia  perlu ketahui dan pahami, yaitu bahwa I didn't do it because I'm out of love..not because i don't love him anymore..but I did it because I love him way too much..more than everything..dan sejujurnya, dia bisa berbuat sesuatu untuk mencegah segala sesuatunya, tapi dia lebih memilih untuk diam..as always..

selama ini aku gak pernah setuju dengan apa yang dikatakan bahwa terkadang cinta tidak harus memiliki..karena hal itu akan lah amat sangat menyakitkan untuk dilalui.
tapi sekarang ini jalan itulah yang sedang aku lewati..

buat dia, mungkin dalam pandangannya aku adalah seseorang yang berada jauh di luar jangkauannya.
i still remembered..di minggu" awal kami bersama, dia pernah bercerita tentang seseorang dari masa kuliahnya..seseorang yang menurut dia tidak pernah berani dia jadikan lebih dari sekedar teman karena orang tersebut berada "jauh di atasnya"..dan pada waktu itu aku bertanya bagaimana hal nya dengan aku?
dia jawab bahwa kali ini dia akan berusaha dan gak akan membiarkan aku pergi dari hidupnya..

namun semuanya adalah semu..dan hanya ada di angan-angan belaka..
memang terkadang atau bahkan sering kali, aku bisa merasakan rasa kecewa dan frustasi dalam dirinya karena terus"an mengecewakan aku..tapi keadaan takkan pernah berubah jika bukan dia sendiri yang berusaha merubah segala sesuatunya..
aku berusaha sekali untuk mengerti dia, kesibukannya, dan berbagai alasan demi alasan lain yang selama ini dia berikan..tapi sekalipun dia tidak pernah berusaha mengerti akan kebutuhanku..kebutuhan akan cinta, perhatian dan waktunya..

Here's another quote from the movie "The Vow", it is when the mother of the main female role confronted by her daughter about not leaving the father/her husband when she found out that he's having an affair with her own daughter's friend..she said..
"I chose to stay with him for all the things he's done right; not the one thing he's done wrong. I chose to forgive him"

and I believe for the same reason, I chose to always forgive him and stay with him..
aku melihat dia..memujanya lebih dari kesalahan-kesalahan yang pernah dia perbuat..
dan karenanya, some people said that i am blinded by love for not being able to see that he might not love me back..or love me as much as i love him..

But actually here's the thing, how do you measure it?

Ada sebuah kutipan bagus dari sebuah film (lagi) berjudul "Valentine's Day", it said.. 
"When you love someone, you love all of them... you gotta love everything about them, not just the good things but the bad things too. The things that you find lovable and the things you don't."

Sejak dari awal, aku memutuskan untuk menerima dia sebagaimana adanya dan mungkin aku memang terlalu berkomitmen untuk bersikap sabar dalam menghadapinya, dan berusaha belajar telaten dalam mengerti dirinya..

Di awal hubungan kami, dia pernah menyuruhku pergi dan menemukan seseorang yang lain..karena aku terus'an menanyakan kenapa dia mulai tidak pernah telpon, dan mulai jarang berbicara kepadaku..
pada waktu itu, apa yang dia katakan kepadaku adalah "kalau kamu gak bisa hubungan jarak jauh, lebih baik kamu pergi dan cari orang lain yang bisa membuatmu lebih bahagia"
and what i told him at that time was.."it will take a lot more than just your job to push me away from you"

and i have proven to him..that it took a lot more than just his job to push me away from him..
cinta dan perasaan sayangku kepada dia mampu membuatku berdiri dan bertahan bersamanya selama ini..

banyak yang bertanya..kenapa aku bersikeras untuk mempertahankan seseorang yang bahkan sedikitpun tidak mau berusaha untukku?
aku tau dalam opini mereka, aku sudah melakukan terlalu banyak hal untuk seseorang yang sepertinya tidak pernah berniat untuk melakukan suatu hal pun untukku..
dan orang luar mereka memang terkadang melihat hal-hal yang tak bisa kita lihat dari sudut pandang kita sendiri, namun mereka juga tidak bisa mengerti apa yang kita rasakan bukan?

Bersamanya, aku miliki kembali mimpi yang ingin aku wujudkan menjadi suatu kenyataan.
Bersamanya, aku punya tujuan yang ingin aku capai dalam hidup.
Kepadanya, aku jatuh cinta..dan hatiku berada dalam genggamannya..

I can keep writing about how much i love him..atau tentang betapa selama ini aku udah berusaha semampuku..semaksimal mungkin untuk memahaminya dan menerima dia apa adanya..tapi setelah satu bulan berlalu, rasanya segala sesuatunya hanyalah sia-sia belaka.
dan di tengah-tengah keputusasaan karena mengharap sesuatu yang mungkin tak akan pernah terjadi..maybe it's about time untuk melanjutkan perjalanan dan terus melangkah dalam hidup..walau sesedih apapun itu..

It's not that i don't love him or don't care about him anymore..
It's not that i want to give up on my relationship with him..
I love him..more than he'll ever know..
Aku terima dia sebagaimana adanya dia.. 

namun sebagai seorang pasangan, aku juga mempunyai kebutuhan akan dirinya..
dan ironisnya, dalam hal itu lah dia tidak bisa memahami/mengerti diriku dan berusaha untukku..
aku bisa memahami rasa frustasinya..perasaan yang mungkin timbul dalam dirinya karena tak pernah bisa memenuhi apa yang menjadi permintaanku kepadanya selama ini (terlepas dari ada atau tidak usaha dari dirinya..)

lalu jika aku bisa memahami itu..kenapa aku harus tetap memilih untuk  melepasnya pergi? yang jelas jawabnya bukan karena aku sudah lelah menghadapi dirinya..

sebagai seorang pasangan..apakah kita sanggup melihat pasangan kita merasa tak bahagia? 

dalam hal ini, aku merasa dia tak bahagia bersamaku.. 
karena apabila seseorang merasa bahagia bersama pasangannya, hanya ada satu hal yang ingin dilakukannya yaitu selalu bersama dengan pasangannya..(not literally always together..bukan dalam arti harafiah "selalu bersama" tapi dalam artian senang melakukan hal-hal bersama dengan pasangannya..atau suka untuk menghabiskan waktu bersama)

aku menghargai usahanya selama ini untuk memenuhi permintaan-permintaanku.. 
tapi usaha demi usaha yang dia lakukan seakan menumpuk menjadi satu rasa frustasi dalam dirinya karena apa yang dia janjikan/katakan kepadaku tidak pernah terlaksana..

apa yang terjadi di hari itu..perkataannya mencerminkan rasa frustasi itu.
dan dari situ aku sadar, bahwa akan lebih mudah untuk dia apabila aku melepasnya pergi dan menyingkir pergi dari kehidupan dia..

untuk sesaat memang aku berpikir bahwa seorang pria harus bisa dipegang perkataannya.
jika untuk hal-hal yang kecil saja, dia sulit untuk memenuhinya..lalu bagaimana dengan hal-hal yang jauh lebih besar..semisalnya masa depan kami?

tapi apa yang menjadi penyebab sesungguhnya adalah..hari itu aku sadar bahwa aku ini ibarat sebuah pilar penghalang..aku berdiri di antara dia dan kehidupannya..
aku memang pernah bertanya kepadanya..bahkan sering..dimanakah letakku dalam kehidupan dia? yang tentunya tidak pernah dia jawab..(klo ditanya hal gituan selalu cuma diem) 
waktu itu aku bertanya karena aku merasa bahwa aku tidak pernah mendapatkan prioritas dalam kehidupannya..aku hanya bisa memiliki dia seutuhnya untuk aku pada saat aku bertemu dengan dia..(itupun kadang masih dibagi ama kerjaan..plus futsal ama temen-temen kantor)

Hidup sudah cukup berat untuk dijalani tanpa perlu ditambah dengan seorang pasangan yang harus membuatnya memilih mana yang lebih penting..
- sang pasangan atau teman"nya ?
- sang pasangan atau main futsal ?
- sang pasangan atau game online ?
dan masih banyak lagi hal yang harus dia pilih antara sang pasangan atau hal-hal tersebut..

padahal aku gak pernah melarang dia untuk berteman dengan siapa saja..memang ada beberapa yang menurutku hanya memberikan pengaruh buruk untuknya, namun aku tidak pernah bilang kalau tidak boleh berteman..aku hanya bilang "tidak suka".

aku juga gak pernah melarangnya main dengan teman"nya..hanya saja ketika setiap kali harus dikalahkan dengan futsal..apa yang harus aku lakukan?
aku juga gak pernah melarangnya main game online..aku hanya berkata "selama belum dapat kerja, gak boleh main game online"
dia mau ngeband? aku jg gk ngelarang..aku dukung sepenuhnya..
dia mau kerja? ya silahkan..
karena menurutku seharusnya dia bisa tau dengan sendirinya apa yang harus dilakukannya sebagai seorang pasangan..
 
hasilnya? aku tidak punya tempat dalam hidupnya..
dan ketika aku mulai meminta waktu dan perhatiannya..disitulah mungkin rasa frustasi dalam dirinya mulai muncul..
dia mulai mencari kesalahanku sebagai seorang pacar yang ribet..atau mulai menyalahkan diri sendiri.

Tak pernah ada kata mudah ketika kita harus melepas seseorang yang kita sayang dan cinta pergi dari hidup kita..tapi mengetahui bahwa dia akan jauh lebih bahagia tanpa kehadiran kita dalam hidupnya adalah cukup untuk membuat kita kuat terus melangkah.

There's a question..what if he asked me to come back and stay..?
that..i don't know how to answer..yet.

what I know now is I can't hug him anymore, aku sudah tak bisa lagi menciumnya..mengusap keningnya..tidur dalam pelukannya..dan sakit rasanya ketika teringat seluruh kenangan yang ada..masa-masa bahagia bersamanya..

I still love him as much as I always do..tapi tahu bahwa dia akan lebih bahagia tanpa kehadiranku dalam hidupnya..aku tahu bahwa aku harus merelakannya dan melangkah pergi dari kehidupannya.

“I finally understood what true love meant...love meant that you care for another person's happiness more than your own, no matter how painful the choices you face might be.”
Nicholas Sparks, Dear John  

Kepada waktu, aku menyerahkan hati dan perasaan ini..
Kepada Tuhan, aku berdoa yang terbaik untuknya karena hanya itu satu-satunya cara yang tersisa untukku dalam hal mencintainya dan menyayanginya..


"In our time together, you claimed a special place in heart, one I'll carry with me forever and that no one can ever replace.." 


I love you Harry Suprapto..
 

thank you for everything..
thank you for the best 32 months in my life..
thank you for teaching me how to be strong..
thank you for love..

and forgive me..
for being different..
for failing you.. 
for not being able to be the perfect one for you.. 



0 comments:

Post a Comment