A newbie here..and in need to vent
Satu setengah minggu sudah berlalu and i start to think it is crazy to give up..
perjuangan
untuk bertahan selama hampir 2.5 tahun terkalahkan oleh sebuah
permasalahan yang mungkin bagi kebanyakan orang adalah sebuah hal yang
sepele, telepon..
Well, unfortunately..aku dan dia bukanlah
seperti kebanyakan pasangan pada umumnya dan hubungan kami pun bukanlah
sebuah hubungan yang berjalan sebagaimana mestinya sebuah hubungan
berjalan.
Aku
dan dia datang dari dua dunia yang berbeda..adat dan budaya,
kepercayaan dan warna kulit menjadi satu tembok raksasa yang berdiri
kokoh di antara aku dan dia, dan jurang yang membentang itu seakan tak
mungkin dapat diseberangi.
Seakan
tak cukup hanya itu, aku dan dia pun berasal dari kota yang berbeda.
Hubungan yang kami jalani pun harus menjadi sebuah hubungan jarak jauh
dan tentunya..sambil bermain kucing"an dengan keluarga kami masing".
Perbedaan"
itu memang merupakan masalah paling mendasar dalam hubunganku dan dia,
namun adalah juga masalah yang paling utama. Tapi selama ini toh gak
pernah kami berantem karena hal-hal tersebut..
Lalu dimana letak "gila" nya?
kalau
mau tau dimana letak "gila" nya, first you have to imagine being in a
relationship dengan seseorang yang super duper acuh dan cuek, yang
selalu bersikap "SSG-suka suka gue" dan gak pernah punya waktu buat
kamu.
dan jika sudah, jawablah pertanyaan --> "kira-kira butuh waktu berapa lama sampai kamu putusin dia?"
well..kebanyakan cewe gak akan betah punya pasangan seperti itu..
gak pernah telpon, gak pernah nanyain kabar, gak pernah punya waktu/sedikitnya meluangkan waktu untuk pasangannya, kalau diprotes malah marah", dan lain sebagainya..
gak pernah telpon, gak pernah nanyain kabar, gak pernah punya waktu/sedikitnya meluangkan waktu untuk pasangannya, kalau diprotes malah marah", dan lain sebagainya..
yang terakhir, aku punya temen..belom ada 1 tahun jadian udah putus..gara" si cowok mulai berubah cuek dan gak perhatian.
but in my case..so far i survived menghadapi semuanya itu..hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan..
he showed the real himself 1 bulan setelah kami jadian..
yeah..i got through a very hard and tough process to understand him..to adapt with him..jadi bisa dibilang i am well fed up with his attitude and personality (both bright and dark side)
setiap kali ada masalah..dia selalu cenderung mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan ketimbang berusaha mencari solusinya dan memperbaiki sikap..dan yes, aku yang selalu crawling back to him..
yeah..i got through a very hard and tough process to understand him..to adapt with him..jadi bisa dibilang i am well fed up with his attitude and personality (both bright and dark side)
setiap kali ada masalah..dia selalu cenderung mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan ketimbang berusaha mencari solusinya dan memperbaiki sikap..dan yes, aku yang selalu crawling back to him..
being
disappointed by him is something that i become used to..but when you
love someone as truly madly deeply as i love him, you will find that
there's always forgiveness..
then why did i chose stop and let go to set him free?
well..to me, he is important..
but am i important to him?
but am i important to him?
a
few days before i made my decision, he said that he's going to call me
so that we can spend time together by talking on phone..but what
happened was 3 days in a row..tiga hari berturut" batal telpon..
dan
di hari ketiga itu when he told me that he's going out for his band
session, aku sudah bilang kalau berarti bakal batal lagi dong gak jd
telpon..he insisted that he will call..
in
the middle of the session, he was still able to send me a picture of
him playing drums (yes, he's a drummer) and chat a lil bit on bbm..yet
he still said nothing until an hour before the promised time that he
will call..he told me that he's gonna be home late..when i asked what
time? he said after midnight..because his friend wanted to do the demo
tracks (or whatever it is called)
it was saturday night..and i have to wake up early on monday morning for church..and he knew that!!
yes,
i was upset..and yes i wanted to get mad at him..but that night, i only
said that yea it's ok, i am used to be disappointed, and also when it
comes to his friends or me..i never won the 1st place.
the next day, i tried to act cool..sending him bbm about his airtime reload and data package for his phone..
but he said nothing. he only read my messages and said nothing..not even trying to make up about what happened the night before..
but he said nothing. he only read my messages and said nothing..not even trying to make up about what happened the night before..
pada saat itu aku baru sadar bahwa mungkin semuanya salahku..i created a comfort zone for him..
aku selalu terima segala perlakuan dia, kalau dia salah..aku selalu siap memaafkan.
walaupun hubungan kami berjalan satu arah, dia gk perlu khawatir karena aku pasti akan berusaha semampuku untuk mempertahankan hubungan kami.
walaupun hubungan kami berjalan satu arah, dia gk perlu khawatir karena aku pasti akan berusaha semampuku untuk mempertahankan hubungan kami.
di saat dia bilang gak mampu, aku selalu berusaha untuk menopang dia.
di saat dia mengecewakan aku dan lalu berkata bahwa dia gak bisa buat aku bahagia, aku berusaha memahami keterbatasan dia.
di saat aku berkata ingin pergi, dia tau bahwa aku sendiri yang akan kembali padanya.
aku
mau dia berusaha untuk hubungan kami supaya bisa berjalan dan bertahan
sampai akhir, tapi mungkin malah aku sendiri yang jadi penyebab kenapa
selama ini dia seakan gak ada usaha untuk mempertahankan..
aku korbankan kebutuhanku akan dirinya, so that he can be with his friends or having his own time..
di saat dia menjadi sosok yang penting buat diriku, aku tetaplah seorang asing dalam kehidupannya.
di luar keluarga, aku kenalin dia ke beberapa orang teman yang bisa aku percaya. tapi aku, walaupun aku kenal salah seorang sepupunya, dan beberapa orang temannya, aku sama sekali gak pernah dikenalin ke teman" dengan siapa dia sering jalan bareng. i only know them by photos.
di luar keluarga, aku kenalin dia ke beberapa orang teman yang bisa aku percaya. tapi aku, walaupun aku kenal salah seorang sepupunya, dan beberapa orang temannya, aku sama sekali gak pernah dikenalin ke teman" dengan siapa dia sering jalan bareng. i only know them by photos.
malam itu seharusnya dia bisa berusaha buat nolak temennya..tapi dia lebih memilih untuk sekali lagi mengorbankan aku.
aku
dan dia memang berbeda dalam pergaulan..dia punya banyak teman,
sementara aku..sebagian besar teman"ku ada di luar kota, jadi bahkan di
kota kelahiranku sendiri, aku ini bagaikan pendatang yang gk punya
temen.
jika aku dan dia harus nekat di masa depan, bebanku adalah keluarga, i have no social life here..
sedangkan dia..yang harus ditinggalin adalah seluruh kehidupannya..ya keluarga, ya temen, ya kehidupan sosial dia..
dan bukan hanya sekali dua kali saja dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman"nya daripada dengan aku..
walau
kalau aku protes, dia selalu bilang "kalau kamu disini, kan aku juga
slalu nemenin, walau sebenernya ada temen"/keluarga ada acara".
how often was that?
i
visited him for like once in every 2-3 months..and only for 2-3
nights..sometimes 4 nights..kalau dibandingin dengan masa dimana aku
disini dan dia disana, seharusnya dia gak fair pake hal itu sebagai
sebuah alasan atau bahkan bukti bahwa dia sudah mengorbankan waktunya
untuk aku..
belum lagi nanti kalau pas aku ngunjungin dia dan di hari
itu dia harus kerja..yah klo kerja sih aku gak masalah, tapi kadang
nanti pulang kerja masih pake acara futsal ama temen" kantor dulu,
sementara akunya bengong di hotel..
and by the time he got back to hotel, he was all tired dan tau" aja gitu aku udah ditinggal tidur..
ada banyak hal yang aku pengen dia untuk bisa mengerti..
ada banyak hal yang aku pengen dia untuk bisa mengerti..
hal-hal yang selama ini pengen aku sampaikan ke dia, tapi aku urungkan niat untuk bicara karena aku gak mau berantem ama dia..
apa yang terjadi sebagai penyebab semuanya ini bukanlah hal yang baru buat aku..
apa yang terjadi sebagai penyebab semuanya ini bukanlah hal yang baru buat aku..
seandainya aku mau terus melangkah dengan mengabaikannya seperti biasa ya bisa" saja.
but
this time, it was his own words..he made another promise that he can't
keep. and that night, he said that lama" dia jadi jengkel dengan dirinya
sendiri, karena selalu saja sperti ky gitu.
hal itu membuatku merasa bahwa kehadiranku dalam hidupnya seakan hanya menjadi suatu tambahan permasalahan.
tanpa ada aku, dia gak akan perlu memilih antara kawan atau pasangan.
tanpa ada aku, dia gak perlu mikir bagaimana membagi waktu supaya bisa punya waktu buat aku.
tanpa ada aku, dia mau kemana aja, sama siapa aja..bebas.
tanpa ada aku, dia mau berbuat apa aja, gak akan ada yg nanya" curiga.
tanpa ada aku, dia mau berbuat apa aja, gak akan ada yg nanya" curiga.
tanpa ada aku, dia gak perlu merasa frustasi karena terus"an ngecewain aku.
tanpa
ada aku, suatu saat di masa depan nanti dia gak akan perlu membuat
keputusan untuk meninggalkan keluarga, teman dan kehidupannya.
it's hard for me to stop because deep inside my heart, i know that my love for him was real and true.
it's hard for me to stop because deep inside my heart, i know that my love for him was real and true.
and honestly, i don't want to end it, i still want to go on..and fight for our future together.
tapi jika untuk hal-hal yang sederhana saja dia tidak bisa mulai belajar untuk menempatkan diriku sebagai bagian yang penting dari hidupnya, bagaimana nanti jadinya ketika aku dan dia harus meninggalkan segala sesuatunya dan hidup hanya berdua..hanya memiliki satu sama lain.
tapi jika untuk hal-hal yang sederhana saja dia tidak bisa mulai belajar untuk menempatkan diriku sebagai bagian yang penting dari hidupnya, bagaimana nanti jadinya ketika aku dan dia harus meninggalkan segala sesuatunya dan hidup hanya berdua..hanya memiliki satu sama lain.
sesusah-susahnya belajar mencintai dia apa adanya, ternyata lebih susah lagi melepas dia yang aku cinta dan melangkah pergi.
aku
gak benci dia..gak bisa benci karena bahkan pada saat aku benci dan
jengkel ama dia sekalipun, aku masih cinta dan sayang dia.
aku tau dia gak akan berusaha untuk merubah keputusanku dan mempertahankan aku supaya tetap tinggal bersamanya.
dan memang sudah terbukti, sejak 1,5 minggu lalu hingga saat ini..dia gak ada bicara sedikitpun ke aku.
and that's why i said that i start to think that it's crazy..
1st
- it's crazy karena selama hampir 3 tahun aku bersama dia..dia jatuh,
aku siap bantu dia untuk bangkit..dalam segala kesusahan yang dia alami,
aku ada bersama dia mendampingi..rasanya aku udah lakuin semua hal
seperti yang sering dijadiin quotes tentang sebuah hubungan..tapi semua
seperti gak ada artinya buat dia.. yah mungkin apa yang aku perbuat gak
cukup atau belum cukup untuk membuat dia mau berusaha berbuat sesuatu
untuk mempertahankanku.
2nd - it's crazy karena selama hampir 3 tahun, perjuanganku untuk bertahan..harus aku kalahkan dengan egoku.
it has never been an easy option for me to make such decision.
what
we had was somehow unique..despite the fact that it was an interracial
relationship and also a long distance and backstreet kind of
relationship.
from
the very beginning of our relationship..i know that he doesn't have all
those "boyfriend quality"..but still i found love in him. and yes, to
me he is my world.
i never lied when i told him that he's the one who has the key to my heart.
but
unfortunately, maybe i'm not the one who hold the key to his heart,
because it seems i was never good enough for him so that he'll fight for
our relationship..and i think that's why i chose to let him go and set
him free.
i've
trying to stand for his lack of attention, excuses for never make time
for me and some other things that seemed to be small stuffs but they're
essential to a long distance relationship..for more than 2,5 years..
most girls would say "enough! i'm done with you" and walked away from a guy like him
well
as i said above perhaps it was my mistake too..i put too much efforts
trying to understand him that it might only create a comfort zone for
him.
3rd - and it's crazy karena mungkin seharusnya sejak awal kami tidak bersama..
sering aku bertanya kepada Tuhan, kenapa hatiku harus memilih dia yang beda? apakah ada masa depan itu untuk aku dan dia?
seandainya
kami mampu melewati fase ini, dan tiba di saat kami harus berhadapan
dengan segala perbedaan itu (keluarga)..mampukah aku dan dia
melewatinya?
aku gak mau jadi seperti pasangan" yang bertahun" menjalin hubungan dan pada akhirnya harus pisah juga.
aku gak tau apa yang dia rasakan..apa yang dia pikirkan..apa yang dia ada dalam hati dia saat ini.
aku gak tau apa yang dia rasakan..apa yang dia pikirkan..apa yang dia ada dalam hati dia saat ini.
yang
jelas buat aku kalau mau nurutin hati..ya rasanya sekarang ini udah
pengen lari balik ke dia..karena hati ini sudah jadi miliknya.
aku tau kalau aku mungkin pernah berjanji untuk gak akan pernah ninggalin dia..
and i know i'm gonna miss him like hell..
tapi sekali ini aku mau belajar untuk percaya dengan namanya jodoh.
kalau memang dia untukku, aku percaya kami pasti akan menemukan jalan itu kembali.
we did once found our way..
and no matter what happened..
we did once found our way..
and no matter what happened..
the piggy and the hippo will always live forever in love even though he and i can't have our future life together... :')
and as for him..close together or far apart, he will always be in my heart..
he will always be my baby..<3
originally posted on: http://depiilicious.thoughts.com
0 comments:
Post a Comment